Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 662



Bab 662

Selena mengernyit dan berseru, “Tapi ini nggak adil untuk Ibu!”

“Adil? Kamu sungguh bodoh. Ada orang yang bekerja keras untuk bisa makan tiga kali sehari.

Melakukan pekerjaan kotor dan melelahkan. Ketika dia melihat ke atas gedung yang tinggi, anak kecil

yang berada di atas gedung itu adalah pewaris gedung tersebut. Di dunia ini, nggak ada keadilan mutlak?

Selena terdiam. Ellia dengan serius berkata, “Nak, kamu masih muda. Ada banyak hal yang nggak

sesederhana yang kamu lihat. Tebaklah, kenapa aku yang sudah tahu kebenaran nggak menghukum

wanita itu?”

“Apakah karena takut dengan Tuan Naufan?”

“Takut dia? Hmph. Hanya ketika kamu benar–benar mencintai seseorang, kamu akan peduli dengan

perasaan dan pikirannya. Ketika kamu nggak mencintainya lagi, dia bahkan nggak sebanding dengan rumput liar di pinggir jalan. Aku nggak mengatakannya karena tahu jelas ambisi wanita itu.”

Dari ekspresi Ellia, tidak terlihat dia dibutakan oleh cinta lagi, hanya terlihat sangat dingin. Contentt bel0ngs to N0ve/lDrâ/ma.O(r)g!

“Dia ingin menjadi Nyonya Irwin yang sejati?”

“Pintar. Saat itu, Naufan tergila–gila pada Jesika sampai membuat Kakek sangat marah. Dia bersikeras

mengusirku dari Keluarga Irwin dan ingin membawa Jesika pulang. Jesika yang melahirkan seorang putra, mengira Kakek nggak akan benar–benar memutuskan hubungan dengan Naufan. Tapi nggak

disangka, Kakek benar–benar melakukannya. Kakek nggak hanya memutuskan semua sumber ekonomi dan koneksi Naufan, tetapi juga mengumumkan bahwa Harvey adalah satu–satunya pewarisnya.”

Selena memikirkan Kakek yang terlihat ramah itu. Dia tidak menyangka bahwa Kakek memiliki sikap

yang begitu tegas.

“Setelah itu, apa yang terjadi?”

“Naufan nggak bisa bertahan di sini, jadi dia membawa Jesika pergi dan memulai bisnis sendiri. Lucunya, modal yang dia gunakan untuk memulai bisnis berasal dariku. Saat itu, aku memegang 51%

saham perusahaannya agar bisa mengendalikannya. Sayangnya, aku pada akhirnya nggak tega untuk

menyakitinya dan ini malah menjadi belati yang dia tusukan padaku.”

Mata Selena penuh rasa simpati. Ellia benar–benar bodoh, terus mengalah demi orang yang dicintainya.

Cinta yang terlalu rendah diri tidak akan pernah bisa mendapatkan hati seorang pria.

“Bagaimanapun, dia adalah pewaris yang dibesarkan oleh Keluarga Irwin. Dia telah berjuang dari nol

dan sekarang cukup sukses. Untuk membuktikan dirinya, dalam beberapa tahun terakhir ini dia sudah

mengalihkan fokusnya kembali ke sini dan sering menunjukkan tanda–tanda ingin memperbaiki

hubungan dengan Kakek. Aku sangat mengenal wataknya, dia ingin memperbaiki hubungan pasti karena

ide Jesika.”

“Bibi Jesika nggak puas dengan situasi sekarang? Dia masih mengincar harta Keluarga Irwin?”

“Ya. Meskipun Naufan sudah menghasilkan banyak uang, kalau dibandingkan dengan kekayaan yang

dimiliki Keluarga Irwin, itu hanya segelas air yang diambil dari lautan. Bagaimana mungkin wanita itu

puas? Beberapa tahun ini, dia sudah beberapa kali datang sambil membawa anaknya. Tapi mereka

nggak pemah bisa bertemu dengan Kakek karena langsung diusir..”

Ellia memainkan sendok di cangkir kopinya dan lanjut berkata, “Alasan aku nggak mengungkapkan

kebenarannya, karena aku ingin melihat akhir mereka berdua saling menyerang. Coba tebak, kalau dia

tahu bahwa istrinya yang manis selama ini sebenarnya adalah wanita kejam dan licik, ekspresi seperti

apa yang akan dia tunjukkan?*

Selena bisa merasakan kepuasan balas dendam itu tanpa melihatnya.

“Selama dua tahun ini, aku sudah menyelidiki banyak hal tentang Jesika. Wanita ini sungguh pandai

menyembunyikan diri. Masih ada banyak hal yang buktinya belum kudapatkan. Tunggu sampai aku

menemukan semua buktinya, lalu kita akan menunggu dengan tenang untuk melihat akhir nasibnya.

Pasti akan sangat menarik.”

Ellia mengingatkan lagi. Tapi kamu harus hati–hati. Seperti yang Ibu katakan sebelumnya, dia bukan

orang yang akan berdiam diri. Ada kemungkinan dia akan memanfaatkanmu.”

“Ibu, aku mengerti,” ujar Selena sambil mengangguk. Setelah minum beberapa teguk es kopi, Selena

mengernyit dan mengerang. “Ukh.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.