Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 606



Bab 606

Harvey berpikir sebaiknya dia menjaga suasana hati Selena, tetapi dia juga tidak ingin Selena merasa

kalau dia sedang menipunya. Oleh karena itu, dia berusaha mengalihkan pembicaraan dengan berkata, ”

Ada sedikit masalah, ini berkaitan dengan Insiden Alex yang membuat heboh di internet. Aku tidak mau

kamu khawatir cuma karena masalah sepele seperti ini.

“Apa masalahnya serumit itu?”

“Tidak rumit, kok. Aku tidak meminta humas untuk menanganinya karena aku sedang mengumpulkan

bukti. Ada beberapa orang yang mencoba memanfaatkan situasi ini untuk membuat masalah.”

Harvey kemudian membungkuk dan mencubit pipi Selena dengan penuh kasih sayang. “Kamu tidak perlu berpikir berlebihan. Setelah masalah ini selesai, kita akan pergi ke luar negeri. Beristirahatlah dengan baik di rumah selama dua hari ini, jangan membaca komentar–komentar negatif yang beredar di

internet, itu hanya akan membuatmu sedih.”

Selena tahu Harvey berkata seperti itu demi kebaikannya. “Oleh karena itu, dia juga tidak berusahal

membantah. “Oke, kalau begitu kamu harus segera menyelesaikan masalah ini.”

“Iya, aku harus menyelesaikan banyak urusan beberapa hari ini, tunggulah aku di rumah,” jawab Harvey.

Selena pun mengiyakan perkataannya.

Harvey kemudian mencium kening Selena sebelum akhirnya berbalik untuk turun.

Selena melihat kepergian Harvey bersama dengan suara mobilnya yang semakin menjauh.

Lagi pula, dia juga tidak terlalu suka mengecek ponselnya. Dia hanya melihat ponsel untuk membantunya mengembalikan ingatan.

Di sisi lain, Benita sudah menyiapkan sarapan sambil bersenandung riang, suasana hatinya terlihat cukup baik. Dia kemudian menarikkan kursi untuk Selena.

“Nyonya, bukankah nyonya terlalu kurus? Makanlah lebih banyak, nanti setelah pergi ke luar negeri, nyonya tidak akan bisa menikmati masakan saya lagi,” ucap Benita membujuknya.

“Benita, aku ingin meninggalkanmu.” Balas Selena dengan ekspresi muram.

Benita memang orang yang jujur dan selalu riang. Awalnya dia senang–senang saja mendengar kabar Selena akan pergi ke luar negeri, tetapi begitu dia menyadari kalau mereka akan segera berpisah, ekspresinya pun berubah menjadi enggan.

“Saya ka tidak ingin berpisah dari nyonya. Sebenarnya, tuan muda juga meminta saya untuk ikut pergi

ke luar negeri dan menjaga nyonya, tapi saya juga punya anak dan keluarga, semuanya hidup dan

nggal di sini. Luar negeri adalah tempat yang asing bagi saya. Jadi, mau tidak mau saya hanya bisa

menolak tawaran tuan muda,”

Benita berbicara sambil terus mengambil makanan untuk Selena.

“Tuan muda adalah pria yang baik, dia sangat mencintal nyonya. Meskipun kalian telah mengalami

banyak hal tidak peduli apa yang terjadi, nyonya hanya perlu percaya pada tuan muda. Di dunia ini, dia

adalah orang yang paling mencintai nyonya.”

Benita mengusap air matanya, dia merasa ragu untuk melanjutkan perkataannya. Sepertinya, ini adalah

akhir yang terbaik untuk Selena.

Untuk beberapa hari terakhir ini, dia harus merawat Selena dengan baik tanpa meninggalkan penyesalan.

Di sisi lain, Selena terlihat terpengaruh oleh suasana perpisahan dan berubah menjadi muram.

“Tahun baru akan segera tiba, kamu bisa merayakannya dengan keluargamu,” ucap Selena.

Benita pun tersenyum dan berkata. “Itu benar, tapi nyonya juga bisa merayakan tahun baru bersama keluarga saat berada di luar negeri. Setelah nyonya besar meninggal, tuan muda sudah cukup menderita This belongs to NôvelDrama.Org.

selama beberapa tahun ini.”

Entah kenapa, Selena merasa sedikit cemas begitu Benita membicarakan Harvey.

“Benita, Harvey jarang menceritakan keluarganya padaku. Seperti apakah orang tuanya?” tanya Selena

penasaran.

“Nyonya, saya sebagai pelayan tidak boleh berbicara sembarangan. Saya hanya bisa bilang kalau kehidupan tuan muda sangatlah menyedihkan. Kondisi mental nyonya besat tidaklah bagus..Tuan

muda tidak pernah merasakan kasih sayang dari ibunya, mereka jarang bersama. Ketika.mereka bersama pun. sesuatu yang buruk pasti terjadi,” ucap Benita menjelaskan.

“Apa yang terjadi?” tanya Selena lagi.

Benita kemudian menarik kursi dan duduk di sebelah Selena. “Oke, sepertinya lebih baik kalau nyonya mengetahui hal–hal ini lebih awal. Nyonya harus menjaga diri sebaik mungkin, kalau tidak, suatu saat

nyonya akan merugi.”

Selena pun menganggukkan kepalanya dan berkata, “Tolong beri tahu aku.”

“Semuanya berawal dari Tuan,” ucap Benita memulai penjelasannya.

Pria itu tidak pernah muncul, bahkan Harvey pun tidak pernah menyebutkannya. “Apa yang terjadi dengan ayahnya?” tanya Selena penasaran.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.