Ruang Untukmu

Bab 1168



Bab 1168

Bab 1168 Hardi Menerima Sebuah Telepon

Masa pemulihan Rendra akhirnya diperpanjang karena sup Sherin. Dia sebenarnya merasa sedikit sedih akan hal itu.

Di minggu berikutnya, Raisa menolak untuk memasuki kamarnya setelah lewat pukul sepuluh malam. Dia bahkan memberikannya beberapa buku untuk menemaninya.

Rendra juga tidak mau menakutinya lagi, jadi dia memutuskan untuk menunggu sampai dirinya. benar– benar sembuh.

Dua hari kemudian, dia mendapatkan kabar dari Raditya. Orang yang menyerangnya sudah dibunuh tepat sebelum mereka bisa menangkapnya, jadi dalang dari kasus ini masih belum diketahui. Dia bersembunyi dengan sangat baik dan mereka masih belum bisa menemukannya.

Saat ini, dalam sebuah ruang pertemuan rahasia, seorang pria mendengus, “Jika kalian menginginkan kasus ini mereda, kalian harus memastikan saya terpilih dalam jabatan itu, atau jika tidak, kalian semua harus menghabiskan waktu kalian seumur hidup di dalam penjara.”

“Kami akan melakukan apapun untuk memastikan hal itu terjadi, Pak Oki.”

Ruangan itu terlihat gelap, dan dua orang lainnya tetap berada dalam kegelapan, namun orang yang mereka lindungi adalah Oki Gumilang.

“Kita masih punya kesempatan. Ada gadis bernama Raisa Sayaka itu, kan? Jika kita bisa mendapatkan Rendra Hernandar, kita bisa mencari kesempatan untuk menyerang wanita itu.”

“Tidak boleh ada kesalahan lagi kali ini.”

Beberapa hari ini, Hardi jarang meninggalkan rumah untuk mendatangi acara atau perkumpulan. apapun. Dia lebih memilih diam di rumah dan menghabiskan waktunya dengan berkebun dan kegiatan–kegiatan pengisi waktu luang lainnya. Harapan dan mimpinya satu–satunya untuk kejayaan keluarganya justru sudah diletakkan di bahu Rendra.

Rendra adalah pria muda yang sempurna. Dia diterima dengan baik oleh masyarakat dan memiliki masa depan yang cerah. Hardi tidak perlu mengkhawatirkan apapun tentang putranya

itu. This belongs to NôvelDrama.Org.

Pagi ini, Hardi berdiri di taman dan melakukan olahraga rutinnya. Dia merasa sangat sehat dan rileks setelah selesai melakukan peregangan saat ponselnya mulai berdering. Itu panggilan dari nomer yang tidak dikenal.

Hardi jarang menjawab panggilan seperti itu, namun suasana hatinya sedang baik hari ini sehingga dia memutuskan untuk mengetahui siapa orang itu. “Halo, siapa ini?”

“Pak Hardi, Anda tidak perlu mengetahui siapa saya. Saya hanyalah orang baik yang ingin memberitahu Anda sesuatu.”

Hardi mengerutkan dahinya. Suaranya terdengar sangat serius saat dia bertanya, “Siapa sebenarnya kamu?”

“Apa Anda tahu kalau putra Anda, Rendra Hernandar, dan putri baptis dari putri Anda, Raisa

Sayaka, tinggal bersama?”

“Omong kosong macam apa itu? Putra saya adalah pria yang baik dan tahu sopan santun. Jangan berkata seenaknya,” balas Hardi.

“Hah. Kelihatannya Anda tidak mengenal putra Anda dengan baik. Putra Anda merahasiakannya dari Anda dan mulai tinggal bersama dengan Raisa Sayaka. Bagaimana bisa Anda tidak mengetahui hubungan yang memalukan seperti ini?”

“Siapa sebenarnya kamu? Kamu tidak berhak menghakimi anak saya,” bentak Hardi.

“Seseorang berencana menggunakan ini untuk menyerang putra Anda selama masa pemilihan umum yang akan datang. Anda lebih baik memastikan hubungan mereka berakhir, atau jika tidak, putra Anda tidak akan bisa menjabat sebagai Wakil Presiden untuk yang kedua kalinya. Bagaimanapun, saya dengar putra Anda berencana untuk mundur dari pemilihan untu demi wanita itu! Pak Hardi, sia–sia sekali jika seorang wanita menghancurkan silsilah keluarga Hernandar. Anda harus segera menghancurkan hubungan mereka!”

Telepon itu berakhir, dan segera setelahnya, Hardi menerima sebuah pesan. Dadanya terasa mendidih karena amarah. Siapa orang yang berani menyebarkan rumor tak berdasar tentang hubungan pribadi putranya?

Hardi menunduk untuk melihat isi pesan tersebut dan amarahnya langsung terhenti. Dia menerima sebuah foto yang kelihatannya diambil di dalam sebuah kamar rawat rumah sakit. Putranya berbaring di atas ranjang sambil memeluk Raisa, dan mereka kelihatannya sedang… berciuman?

Ponsel itu terlepas dari tangan Hardi dan jatuh ke tanah. Dia juga mulai terhuyung–huyung dan harus berpegangan pada bebatuan terdekat untuk menyangga tubuhnya.

A–Ada apa ini? Apa semua ucapan pria di telepon tadi benar? Putra saya benar–benar berhubungan dengan

Raisa?

Hardi meraih ponselnya dan duduk di kursi sebelum melihat semua foto itu. Foto–foto itu menunjukkan Rendra dan Raisa yang tengah menatap satu sama lain dan bertingkah seperti pasangan kekasih. Ada juga dua foto di mana mereka berciuman. Setelah melihat itu semua, amarah Hardi kembali mendidih.

Kenapa Rendra membuat kekacauan di saat pemilihan umum akan segera dilakukan? Pria itu bahkan bilang kalau Rendra ingin mundur dari pemilihan umum itu karena Raisa!

Hardi merasa sangat marah sampai dadanya mulai terasa sakit. Dirinya dikuasai oleh amarah dan dia segera menghubungi Rendra.

“Halo, Ayah,” sapa Rendra.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.