Bab 233
Bab 233
Hubungan antara Selena dan Harvey lebih rumit dari sebelumnya. Entah apa yang Harvey pikirkan tentang Selena. Kadang dia mengganggu Selena dan kadang
mengusirnya.
Namun, Selena tahu bahwa sekarang dia tidak bisa memutus hubungannya dengan Harvey.
Selena merasa dalang di balik kasus ini sudah menyebabkan begitu banyak masalah sampai mengusirnya dari Grup Irwin.
Lagi pula, kedua foto itu tidak memiliki konten yang konkret. Paling—paling hanya mencoreng reputasi Selena, tetapi hal itu sudah cukup untuk menarik perhatian Agatha.
Kalau tebakan Selena benar, Agatha tertarik dengan foto tersebut. Selama dia angkat bicara, Harvey akan mengeluarkannya dari perusahaan untuk menghindarkan kecurigaan.
Dalang di balik kasus ini mungkin menyadari bahwa mereka sedang menyelidiki kasus ini, jadi mereka menggunakan Agatha untuk menjauhkannya dari Grup Irwin. Harvey adalah satu-satunya orang yang bisa digenggam oleh Agatha.
Selena menyandarkan jemarinya dengan lembut ke dada Harvey dan memasang ekspresi agak sedih, lalu berkata, “Memangnya kenapa kalau aku mau? Toh sudah seperti ini. Selama Agatha mengatakan sesuatu, apa kamu masih peduli denganku?”
Harvey menatap wajah mungil Selena yang cantik dan lembut. Tak hanya senyuman yang sejak dulu menghilang, tetapi juga tidak cerah lagi.
Sering kali wajah Selena tampak begitu pucat seperti saat ini, seolah—olah dia adalah manusia kertas yang bisa jatuh tertiup angin.
Bulu mata Selena yang panjang terkulai lemas ke bawah dan membuat bayangan. yang samar.Property © of NôvelDrama.Org.
Entah kenapa Harvey teringat di hari saat Selena mimisan.
13
“Sebenarnya apa yang terjadi pada tubuhmu?”
Sejak tiga bulan yang lalu, Selena mengatakan dia sakit flu dan sampai hari ini masih flu. Harvey menyadari bahwa tiap kali melihatnya, dia tak pernah melihat ekspresi yang semringah dari wajahnya,
Selena terkejut. Apa yang Harvey perhatikan?
“Bukannya kamu sudah membaca laporan pemeriksaan kesehatanku? Apa ada yang salah dengan tubuhku?” Harvey
emegang dahi Selena dan bertanya, “Bener nggak ada?”
“Kalau aku sampai mati karena sakit, apa kamu akan menyesali perbuatanmu
padaku?” Selena menatap Harvey dengan penuh minat.
Jantung Harvey berdetak kencang, tetapi tampak senyum di antara alis Selena dan. tahu kalau Selena hanya bercanda. “Nggak. Aku akan membuat pilihan yang sama. Harvey melihat cahaya di mata Selena perlahan meredup.
Setelah menjilat bibirnya, Harvey menguah topik pembicaraan dan berkata, “Aku sudah mengirim seseorang untuk mengakuisisi dan mengintegrasikan Grup
Christopher, dan kalau kamu ingin memulai dari awal, kamu dapat mengambil alih sebentar lagi.” Grup Christopher menyuntikkan dana baru dan mengakuisisi beberapa bisnis
keluarga Bennett setelah keluarga Bennett menyatakan bangkrut.
Namun dalam dua tahun terakhir, rantai pendanaan sudah terputus dan operasional
perusahaan memburuk. Situasi akhir—akhir ini sangat buruk.
Harvey menghabiskan banyak uang untuk restrukturisasi industri asli Keluarga
Bennett yang dapat dianggap sebagai sikap murah hati pada Selena.
“Berapa lama lagi?” tanya Selena pura—pura tertarik.